Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

BADAI KEUANGAN, BERITA BURUK DARI TUHAN YANG TIDAK BISA DIABAIKAN

BADAI KEUANGAN BERITA BURUK DARI TUHAN

Di pertengahan tahun 2024 dan pertengahan bulan November 2024 ada sebuah pernyataan Tuhan tentang apa yang sedang dan akan terjadi: datangnya badai keuangan.

Badai keuangan sudah datang dari sejak pertengahan tahun 2024 hingga tahun 2025. Dan konfirmasi akan hal itu bisa kita lihat dari berbagai peristiwa yang terjadi di area ekonomi dan keuangan bangsa kita belakangan ini.
Namun secara pribadi saya memperkirakan bahwa badai keuangan berlangsung sekitar 3-5 tahun. Mengapa? Karena belum lama dalam sebuah penglihatan saya melihat sebuah badai kecil mulai bergulung dan makin membesar. Ada kemungkinan badai ini adalah dampak dari badai pertama (badai keuangan) atau sebuah badai susulan.

MANIFESTASI BADAI KEUANGAN
Manifestasi dari datangnya badai keuangan di Indonesia bisa kita lihat dari apa yang sedang terjadi. Misalnya badai PHK yang belum kunjung reda sebagai akibat dari hancurnya dunia usaha, karena banyak jenis usaha alami penurunan dan kebangkrutan.
Laporan dari Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) menyebutkan, jumlah pekerja yang terkena PHK sepanjang Januari hingga Desember 2024 mencapai 250.000 orang. Website bisnis.com pun merilis data yang cukup mengejutkan, Provinsi dengan jumlah PHK tertinggi pada tahun 2024 adalah:
  • DKI Jakarta: 17.085 pekerja.
  • Jawa Tengah: 13.130 pekerja.
  • Banten: 13.042 pekerja.

Sebagai dampaknya, badai PHK ini berpotensi menurunkan pendapatan rumah tangga dan daya beli masyarakat. Salahsatu indikator dari melemahnya daya beli masyarakat adalah penyusutan Kelas Menengah. Dalam sebuah artikel-nya, media elonomi Nusantara menuliskan (Kamis, 06/02/2025):

Data BPS menunjukkan jumlah penduduk kelas menengah di Indonesia menyusut dari 21,5 persen pada 2019 menjadi 17,1 persen pada 2024. Ia (Achmad Nur Hidayat, Ekonom dan Pengamat Kebijakan Publik UPN Veteran Jakarta) mengatakan bahwa hal itu berarti sekitar 10 juta individu mengalami ketidakpastian ekonomi tanpa mendapat bantuan signifikan dari pemerintah.

Salahsatu fenomena baru yang sangat memprihatinkan belakangan muncul, yaitu kaum ekonomi menengah 'turun kasta'. Mereka turun menjadi kelas rentan miskin. Akibatnya, jumlah penduduk rentan miskin pun meningkat dari 54,97 juta orang di 2019 menjadi 67,69 juta orang di 2024, ini menunjukkan pergeseran signifikan dari kelas menengah ke kelompok rentan miskin.
Penurunan jumlah kelas menengah membawa dampak luas terhadap perekonomian. Salah satu konsekuensi utamanya adalah melemahnya daya beli masyarakat. Sebagai kelompok dengan kontribusi konsumsi yang besar, penurunan pendapatan di kalangan kelas menengah secara langsung menekan tingkat konsumsi domestik. Lemahnya konsumsi ini kemudian berisiko memperlambat laju pertumbuhan ekonomi, terutama di sektor-sektor yang sangat bergantung pada belanja rumah tangga.

Fenomena lain yang juga menjadi tren belakangan ini adalah tren kepailitan di sektor perbankan. Seperti yang ditulis sindonews.com dalam salahsatu artikelnya, tercatat 21 Bank Perkreditan Rakyat (BPR) telah dicabut izin operasinya.

Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mencatat, total 21 Bank Perkreditan Rakyat (BPR) telah dicabut izin operasinya dalam setahun terakhir, dengan penambahan satu BPR lagi pada April 2025. Angka ini menunjukkan tren kepailitan di sektor perbankan masih menjadi tantangan, meski lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya mencapai 20 BPR tutup sepanjang 2024.

Singkat cerita, sejak badai keuangan datang ke Indonesia peristiwa-peristiwa buruk di area ekonomi dan keuangan terus bermunculan. Dan tentu saja kita mengetahuinya melalui apa yang terjadi di sekitar kita dan berbagai media informasi yang independen. Sayangnya banyak orang Kristen yang justru menghindari berita buruk sekalipun itu bukan hoaks. Bahkan ada juga dari mereka yang menghindari berita buruk dari Tuhan melalui hamba-hamba Nya. Padahal salahsatu hak istimewa orang Kristen (umat Kerajaan Allah) adalah menerima pemberitahuan dari Tuhan tentang apa yang akan terjadi di waktu depan.

Amos 3:7, "Sungguh, Tuhan ALLAH tidak berbuat sesuatu tanpa menyatakan keputusan-Nya kepada hamba-hamba-Nya, para nabi."



BERITA BURUK YANG TIDAK BISA DIABAIKAN
Apakah nubuatan tentang badai keuangan sebuah berita buruk dari Tuhan? Ya ... Sama seperti berita buruk yang Ia sampaikan pada manusia melalui Nuh di zaman-nya, yaitu tentang datangnya air bah. Berita buruk yang harus disampaikan sebagai sebuah peringatan. Ada sebuah kebenaran yang harus kita pahami, bahwa Tuhan kita adalah pribadi yang bisa saja menyampaikan berita buruk sebagai cara Dia memperingatkan dan menyelamatkan kita. Jadi berita buruk dari Tuhan bukan sesuatu yang bisa kita abaikan.

Hal lain yang perlu kita ketahui .. ciri berita buruk dari Tuhan selalu disertai solusi. Solusi untuk 'air bah' adalah 'bahtera'. Tuhan memerintahkan Nuh untuk membangun bahtera.

Kejadian 6:13, "Berfirmanlah Allah kepada Nuh: "Aku telah memutuskan untuk mengakhiri hidup segala makhluk, sebab bumi telah penuh dengan kekerasan oleh mereka, jadi Aku akan memusnahkan mereka bersama-sama dengan bumi."

Beberapa tahun lalu ketika saya merenungkan kisah 'Nuh dan Air bah' selama beberapa waktu, ada yang menarik perhatian saya, yaitu sikap hati Nuh ketika membangun bahtera. Alkitab menyatakan bahwa ia membangun bahtera dengan iman dan ketaatan. Walau saat itu ia belum melihat bukti atau tanda-tanda bawa air bah akan datang.

Ibrani 11:7, "Karena iman, maka Nuh--dengan petunjuk Allah tentang sesuatu yang belum kelihatan--dengan taat mempersiapkan bahtera untuk menyelamatkan keluarganya; ..."

Hanya semata-mata karena rasa percayanya pada berita buruk dari Tuhan, dengan ke-taatan yang tekun, selama 100 tahun ia membangun bahtera. Ketaatan yang lahir dari iman (Nuh taat karena ia percaya).

Kejadian 6:22, "Lalu Nuh melakukan semuanya itu; tepat seperti yang diperintahkan Allah kepadanya, demikianlah dilakukannya."

Bayangkan apa yang akan terjadi bila Nuh tidak percaya pada berita buruk dari Tuhan dan mengabaikannya, maka bisa dipastikan Nuh dan keluarganya binasa oleh air bah. Maka, sikap Nuh yang benar terhadap berita buruk dari Tuhan menentukan sikapnya pada solusi dari Tuhan.

SIKAP KITA DAN SOLUSI DARI TUHAN
Bentuk solusi dari Tuhan bagi setiap orang berbeda-beda. Bila ada dua orang punya masalah yang sama berdoa minta solusi dari Tuhan, maka solusi yang diberikan Tuhan pada mereka pastilah berbeda ... masalah sama solusi berbeda. Mengapa? Karena Tuhan selalu memberikan hal-hal yang tidak bisa diduga. Itu sebabnya saat menerima solusi dari Tuhan, kita selalu terkejut juga heran

1 Korintus 2:9, Tetapi seperti ada tertulis: "Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia."

Dalam artikel tulisan saya yang lalu, "GELOMBANG PHK DALAM BADAI KEUANGAN DI INDONESIA", saya membahas contoh Alkitab tentang 'masalah sama solusi berbeda'.

Kejadian 41:57, "Juga dari seluruh bumi datanglah orang ke Mesir untuk membeli gandum dari Yusuf, sebab hebat kelaparan itu di seluruh bumi."

Kisah Para Rasul 11:28, "Seorang dari mereka yang bernama Agabus bangkit dan oleh kuasa Roh ia mengatakan, bahwa seluruh dunia akan ditimpa bahaya kelaparan yang besar. Hal itu terjadi juga pada zaman Klaudius."

Dalam dua ayat di atas kita melihat masalah yang sama di lokasi dan waktu yang berbeda, yaitu bala kelaparan besar. Solusi yang diberikan Tuhan berbeda. Solusi Tuhan bagi orang lain tidak bisa dipakai untuk menyelesaikan masalah kita walaupun masalah kita sama dengan orang itu.

Sikap-sikap yang benar yang perlu kita perhatikan di masa datangnya badai keuangan:
  1. Jangan buru-buru menolak berita buruk dari Tuhan
  2. Cari Tuhan sungguh-sungguh dan sampaikan masalah yang sedang dihadapi
  3. Jangan bersandarpada sesuatu yang bukan dari Tuhan, mintalah hikmat dengan iman dan hati yang terbuka pada solusi dari Tuhan
  4. Doakan dan lakukan solusi dari Tuhan dengan tekun dan tanpa keraguan.

Sikap-sikap ini telah menjadi kunci kemenangan bagi saya (penulis) dan banyak orang kristen lainnya. Karena saya telah membagikan-nya dalam berbagai seminar dan pelatihan yang diadakan oleh Hikmat Ministry. Telah banyak yang bersaksi bagaimana mereka mendapatkan kemenangan atas berbagai masalah yang mereka hadapi.
Melalui artikel ini saya berharap pembaca bukan hanya mengetahui apa yang sedang terjadi namun juga mengetahui bagaimana menyikapinya dengan benar. Percayalah Tuhan tidak pernah meninggalkan kita.

penulis: Yohanes Prima


Post a Comment

0 Comments