Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

HYPER TAURAT


Belakangan ini ... gereja Tuhan sedang 'diserbu' oleh ragi (pengajaran / pemahaman) yang dikenal sebagai 'hyper grace'. Hyper grace sebuah pengajaran tentang anugerah yang mengalami distorsi hingga mengabaikan kebenaran-kebenaran lain dalam Alkitab. Sehingga telah menyebabkan beberapa umat Tuhan tidak lagi mengejar kekudusan ataupun melakukan peperangan rohani.
Pengajaran ini memang sangat berbahaya, hingga beberapa gereja Tuhan segera bergerak untuk menahannya agar tidak merembes dalam jemaat. 

Tindakan ini tentu sangat baik dan harus dilakukan, namun sayangnya tidak semua dari gereja tersebut mengetahui bahwa 'musuh' yang lain telah berhasil merembes masuk, bahkan 'menguasai' gereja jauh sebelum datangnya 'hyper grace' ... dan musuh tersebut adalah 'hyper taurat'.
Yang tidak disadari, 'hyper grace' justru jadi mudah menyerbu karena gereja lengah dan tidak menahan 'hyper taurat' sebelumnya. Ironis ....

Ada gereja-gereja yang hari ini telah begitu dipenuhi dengan 'taurat' (peraturan/hukum) dan hukuman. Hyper taurat telah 'merasuk' dalam sendi-sendi mereka. Akibatnya gereja-gereja tersebut tidak lagi 'berjalan' dengan anugerah dan kuasa Tuhan tapi dengan sistem. Semua acara dan program gereja memang berjalan dengan baik, tapi jemaat dan aktifis gereja makin tidak mengenal apa itu anugerah dan kuasa Tuhan, akibatnya gereja bukan lagi organisme tapi organisasi semata. Di sisi lain, intimidasi dan manipulasi menjadi 'bahasa' yang dipakai dalam kehidupan ber-gereja, dan akhirnya roh ketakutan pun mendapat tempat yang makin luas.

2 Timotius 1:7, "Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban."

(ciri lain dari gereja yang terjangkit hyper taurat = hampir semua masalah dalam gereja di atasi dengan peraturan. Maka seringkali akan muncul peraturan-peraturan baru, seiring munculnya masalah-masalah baru)


CELAH / PINTU BAGI ROH KETAKUTAN

Roh ketakutan ... jenis roh jahat yang bisa menimbulkan ketakutan. Namun roh jahat ini seharusnya tidak bisa masuk dan bekerja di dalam sebuah gereja, karena Tuhan memang tidak memberikan roh ketakutan, kecuali .... pemimpin dari gereja yang bersangkutan membuka celah/pintu bagi sang roh ketakutan.
Kapankah seorang pemimpin gereja membuka celah/pintu bagi roh ketakutan? Ketika sang pemimpin membiarkan peraturan (sistem) melebihi porsi yang sewajarnya. Peraturan (sistem) memang dibutuhkan untuk mengatur manusia, namun ia tidak boleh melampaui anugerah Tuhan dalam gereja.

Salah satu strategi iblis untuk melumpuhkan gereja Tuhan adalah dengan meniupkan 'angin lembut' hyper taurat ke dalam hati para pemimpin gereja (bukan jemaat). Dan ketika para pemimpin terbujuk, maka tanpa mereka sadari secara bertahap membiarkan porsi peraturan makin bertambah dalam gereja dari waktu ke waktu. Lalu melalui intimidasi dan manipulasi, para pemimpin pun mulai mengendalikan aktifis dan jemaat dengan ketakutan. Puncaknya, Tuhan tidak akan lagi mendapat untuk memimpin gereja-Nya.
Apakah gereja yang seperti ini gereja yang sehat? tentu saja tidak.

Ada beberapa pemimpin jemaat (gereja) awalnya bersandar pada anugerah Tuhan dalam menggembalakan jemaat Tuhan. Namun di beberapa waktu kemudian tanpa mereka sadari mereka mengalami pergeseran, mereka bersandar pada peraturan (sistem).

Besarnya sebuah gereja tidak memperlihatkan bahwa gereja tersebut dipimpin oleh Tuhan sepenuhnya. Sebaliknya, ada beberapa gereja yang tidak terlalu besar, jumlah jemaat juga tidak terlalu banyak, namun Tuhan begitu leluasa memimpin gereja tersebut. Gereja yang demikian tentu saja akan dapat memancarkan kemuliaan Tuhan dengan luarbiasa.

Hyper grace memang harus dicegah dan ditentang, namun hyper taurat juga harus dikenali dan diwaspadai.
Bila Anda yang sedang membaca artikel ini adalah seorang pemimpin jemaat ... dan Anda mungkin sedang 'getol' melawan datangnya hyper grace, saran saya kenali apakah gereja yang sedang Anda gembalakan sudah terjangkit hyper taurat atau belum. Bila belum ... tetaplah berjaga-jaga ....



Post a Comment

0 Comments