Di akhir tahun 2013 lalu Tuhan memperingatkan saya, bahwa di tahun-tahun ke depan pekerjaan iblis dan setan-setan akan meningkat secara luarbiasa. Bahkan bukan hanya peningkatan tapi juga percepatan ... Dan memang dari sejak tahun 2013 hingga kini, benar demikian keadaannya.
Bagi yang tidak memperhatikan hal-hal yang terjadi di dunia pada tahun-tahun belakangan ini, memang tidak akan menyadari peningkatan dan percepatan iblis yang terus terjadi.
Pemicu/penyebab peningkatan dan percepatan pekerjaan iblis juga setan-setan, adalah karena mahluk-mahluk rohani yang jahat ini mengetahui waktunya sudah singkat. Perlu diketahui, hari-hari ini iblis sedang bekerja keras untuk mewujudkan kehendaknya.
Dan berikut ini beberapa peristiwa yang menunjukkan hal itu, diantaranya:
- Meningkatnya penggunaan RFID microchip
- Meningkatnya tekanan dan aniaya terhadap umat Tuhan di seluruh dunia
- Meningkatnya prilaku seks yang menyimpang (bahkan di dunia binatang pun juga demikian, simak beritanya: Makin banyak anjing laut kawin dengan penguin)
- Meningkatnya gerakan (usaha) yang bertujuan melebur semua agama di dunia menjadi satu agama
- Dan sebagainya ...
Ironisnya yang terjadi sekarang, banyak dari kita justru ada di jalur perlambatan rohani, pertumbuhan rohani kita kian melambat. Daya tanggap gereja Tuhan terhadap tanda-tanda zaman pun juga melambat.
KOMPROMI DALAM GEREJA
Penyebab lain mengapa peningkatan dan percepatan pekerjaan iblis/setan-setan bisa terjadi adalah karena telah makin banyaknya kompromi yang dilakukan beberapa gereja Tuhan. Salah satu kompromi tersebut di antaranya adalah dalam hal pernikahan.
Seperti yang kita tahu, belakangan ini makin marak pemberkatan pernikahan pasangan yang tidak wajar di gereja Tuhan, seperti pasangan homo atau lesbian. Bahkan ada juga terjadi pasangan manusia dan binatang.
Gereja Tuhan seharusnya menjadi alat Tuhan untuk menahan/menghentikan peningkatan dan percepatan pekerjaan iblis/setan-setan di bumi. Namun ironisnya beberapa gereja Tuhan justru melakukan sebaliknya.
Ada sebuah kenyataan, iblis dan setan-setan bukan mahluk yang bisa diberi tempat dalam hidup kita, mereka jahat dan rakus. Bila iblis dan roh-roh jahat telah mendapat tempat & kesempatan, maka tanpa sungkan mereka akan meningkatkan pekerjaannya. Dari mencuri kemudian membunuh, terakhir membinasakan (Yohanes 10:10).
Pengkhotbah 10:8, "... barangsiapa mendobrak tembok akan dipagut ular."
Yang dimaksud dengan "tembok" disini adalah tembok perlindungan. Selama tembok ini tetap utuh maka penghuni yang ada dalam tembok terlindung dari serangan dan pagutan ular. Tapi bila penghuni di dalam tembok merobohkan tembok tersebut, maka ia akan dipagut ular.
Prinsip yang sama juga berlaku bagi umat Tuhan, bila mereka 'merobohkan' tembok perlindungan dari Tuhan maka mereka akan kena 'pagut' iblis.
Tembok perlindungan ini adalah tembok perlindungan rohani, memagari umat Tuhan dari serangan kuasa gelap. Lihat ayat Alkitab di bawah ini:
Ayub 1:9-10, "Lalu jawab Iblis kepada TUHAN: "Apakah dengan tidak mendapat apa-apa Ayub takut akan Allah?
Bukankah Engkau yang membuat pagar sekeliling dia dan rumahnya serta segala yang dimilikinya? Apa yang dikerjakannya telah Kauberkati dan apa yang dimilikinya makin bertambah di negeri itu."
Tembok/pagar perlindungan Tuhan atas umat-Nya tak bisa ditembus oleh roh jahat manapun bahkan lucifer pun juga tidak. Menjaga tetap 'utuhnya' tembok tersebut seharusnya menjadi salahsatu hal yang paling kita perhatikan, apalagi di hari-hari ini. Pertanyaannya, "Bagaimana caranya?"
Satu-satunya yang bisa mendobrak tembok perlindungan Tuhan ini hanyalah mereka yang berada di dalam tembok. Yaitu dengan berbuat dosa. Ketika kita berbuat dosa maka kita sendiri yang 'melubangi' atau merobohkan tembok perlindungan Tuhan atas kita.
Sehingga bila kita hidup dalam pelanggaran firman Tuhan, kita hidup tanpa perlindungan Tuhan.
Dengan kata lain ...
Menjaga diri tetap menjadi pelaku firman sekarang ini sangat penting untuk dilakukan. Bila Tidak, iblis akan punya kesempatan untuk masuk dalam hidup kita dan meningkatkan pekerjaannya dalam hidup kita juga.
0 Comments